Isi Kandungan Al Maidah AYAT 2 - Untuk yang mau Lihat ayat dan artinya bisa klik di Al maidah Ayat 2.
Di sini sekali lagi Allah menyeru
orang-orang beriman : Hai orang-orang beriman, janganlah kamu melangar
syi’ar-syi’ar Allah dalam ibadah haji dan umrah bahkan semua ajaran
agama, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, yakni
Dzul Qa’idah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab, jangan mengganggu binatang al-hadya,
yakni binatang yang akan disembelih di Mekah dan sekitarnya, dan
yang dijadikan sebagai persembahan kepada Allah, demikian
juga jangan mengganggu al-qalaid, yaitu binatang-binatang yang
dikalungi lehernya sebagai tanda bahwa ia adalah persembahan yang sangat
istimewa, dan jangan juga mengganggu para pengunjung baitullah, yakni siapa pun yang ingin
melaksanakan ibadah haji atau umrah sedang mereka melakukan
hal tersebut dalam keadaan mencari dengan sungguh-sungguh karunia keuntungan
duniawi dan keridhaan ganjaran ukhrawidari Tuhan mereka.
Apabila
kamu telah bertaballul menyelesaikan
ibadah ritual haji atau umrah, atau karena satu dan lain sebab sehingga kamu
tidak menyelesaikan ibadah kamu, misalnya karena sakit atau terkepung musuh,maka
berburulah jika kamu mau
Dan
janganlah sekali-kali kebencian yang telah mencapai puncaknya sekalipun kepada
suatu kaum karena menghalang-halangi kamu dari Masjid al-Haram, mendorong kamu
berbuat aniaya kepada mereka atau selain mereka. Dan
tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan, yakni segala bentuk dan macam hal
yang membawa kepada kemaslahatan duniawi dan atau ukhrawi dan demikian
juga tolong-menolonglah dalam ketakwaan, yakni segala upaya
yang dapat menghindarkan bencana duniawi dan atau ukhrawi, walaupun dengan
orang yang tidak seiman dengan kamu, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu
kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
Firman-Nya: Dan janganlah
sekali-kali kebencian kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangi
kamu dari Masid al-Haram mendorong, kamu berbuat aniaya, merupakan bukti nyata betapa Al-Qur’an
menekankan keadilan. Firman-Nya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam
kebaikan dan ketakwaan jangan tolong menolong dalam dosa dan pelanggaran, merupakan
prinsip dasar dalam menjalin kerjasama dengan siapapun, selama tujuannya adalah
kebaikan dan ketakwaan.
Dalam
ayat ini Allah Azza wa Jalla memerintahkan hamba-Nya yang beriman untuk saling
membantu dalam perbuatan baik dan itulah yang disebut dengan albirr dan
meninggalkan kemungkaran yang merupakan ketakwaan. Dan Dia Azza wa Jalla
melarang mereka saling mendukung kebatilan dan bekerjasama dalam perbuatan dosa
dan perkara haram.
Imam
Ibnul Qayyim rahimahullah menilai ayat di atas memiliki urgensi tersendiri.
Beliau menyatakan: Ayat yang mulia ini mencakup semua jenis bagi kemaslahatan
para hamba, di dunia maupun akhirat, baik antara mereka dengan sesama, ataupun
dengan Rabbnya. Sebab seseorang tidak luput dari dua kewajiban; kewajiban
individualnya terhadap Allah Azza wa Jalla dan kewajiban sosialnya terhadap
sesamanya.
Selanjutnya,
beliau memaparkan bahwa hubungan seseorang dengan sesama dapat terlukis pada
jalinan pergaulan, saling menolong dan persahabatan. Hubungan itu wajib
terjalin dalam rangka mengharap ridha Allah Azza wa Jalla dan menjalankan
ketaatan kepada-Nya. Itulah puncak kebahagiaan seorang hamba. Tidak ada
kebahagiaan kecuali dengan mewujudkan hal tersebut, dan itulah kebaikan serta
ketakwaan yang merupakan inti dari agama ini.
Al-Mâwardi
rahimahullah berkata: Allah Azza wa Jalla mengajak untuk tolong-menolong dalam
kebaikan dengan beriringan dengan ketakwaan kepada-Nya. Sebab dalam ketakwaan,
terkandung ridha Allah Azza wa Jalla. Sementara saat berbuat baik, orang-orang
akan menyukai (meridhai). Barang siapa memadukan antara ridha Allah Azza wa
Jalla dan ridha manusia, sungguh kebahagiaannya telah sempurna dan kenikmatan
baginya sudah melimpah.
Lengkapnya bisa baca di sumber: Jojola blogger
Isi Kandungan Al Maidah AYAT 2
4/
5
Oleh
Empat